hanya blog pribadi berisi kegiatan pribadi

Friday, May 18, 2018

Serunya Travelling and Teaching bersama 1000 Guru Surabaya

Tim 1000 guru surabaya & Volunteer (photo by nanda)
Ada yang pernah dengar dengan nama 1000 Guru? 1000 guru merupakan sebuah komunitas yang prakarsai oleh kak Jemi dan rekan rekannya yang awalnya adalah membagikan potret pendidikan Indonesia dan mengajar dibeberapa sekolah yang kekurangan guru. Karena semakin banyak yang ingin bergabung, maka kak Jemi membuat suatu program yaitu Teaching & Travelling (T&T) yang mana dalam kegiatan ini, selain mengajar para peserta juga diajak untuk menikmati keindahan alam sekitar. (Sumber)


banner recruitment (photo by 1000 guru surabaya)
Oh ya, 1000 guru ini sudah banyak regionalnya di beberapa kota di Indonesia. Kalian bisa cek di web resminya 1000 guru di sini. Atau bisa juga mencari di instagram masing masing regional. Biasanya 1000 Guru setiap akan mengadakan kegiatan akan diumumkan di instagram mereka. Baik di instagram 1000 Guru pusat maupun di 1000 Guru regional. Kita bisa ikut di regional manapun kok ndak harus di regional tempat kita tinggal.

Kebetulan, pada tanggal 11 - 13 Mei 2018, 1000 Guru Surabaya mengadakan kegiatan T&T yang akan dilaksanakan di Desa Alasbuluh Wongsorejo Banyuwangi Jawa Timur. Tanggal 2 April 2018 melalui akun instagram @1000_guru_surabaya mengumumkan bahwa akan ada T&T ke 20 Spesial Hari Pendidikan Nasional yang proses recruitment nya akan dimulai pada tanggal 15 April 2018 - 17 April 2018. Dan saya mencoba keberuntungan untuk ikut karena juga kebetulan melihat jadwal tanggal 11 - 13 Mei 2018 sedang tidak ada kegiatan. Setelah mengisi form yang sudah disediakan panitia, selanjutnya adalah kita menunggu kabar melalui Whatsapp.

Setelah menunggu lama, akhirnya pada tanggal 20 April 2018 saya di invite ke group Whatsapp oleh kak Sisi. Saya kira masuk ke dalam group itu sudah lolos seleksi, ternyata belum. Masih ada tes tahap selanjutnya, yakni mengisi angket dan beberapa essay dari panitia. Setelah itu masuk ke dalam proses wawancara. Seharusnya se wawancaranya harus datang ke Surabaya, tapi karena posisi saya jauh, akhirnya saya wawancara via video call dengan kak Tiwi. Agak mundur se dari jadwal seharusnya, karena pas pelaksanaan wawancara tanggal 21 April 2018 saya harus mengantarkan teman ke Pulau Gili Ketapang Probolinggo. Akhirnya, sama kak Tiwi proses wawancara dipindah ke hari Minggu. Setelah proses wawancara, akhirnya menunggu lagi pengumuman yang lolos dari tahap awal hingga wawancaran.

Daftar Vlounteer Terpilih (Photo by 1000 Guru Surabaya)
Tidak berharap banyak se, karena saat dilaksanakan wawancara saya merasa tidak begitu lancar menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh kak Tiwi. Setelah proses wawancara, selalu rajin buka instagramnya 1000 Guru Surabaya untuk melihat apakah sudah keluar pengumuman yang lolos. Hingga pada tanggal 26 April 2018, akun 1000 Guru Surabaya memposting nama nama yang lolos kegiatan T&T 20. Teryata ada nama saya di bagian dokumentasi, tepat seperti apa yang saya ajukan ketika mendaftar. Hati mulai lega dan senang akhirnya bisa bergabung dengan Tim 1000 Guru Surabaya untuk menebar inspirasi. Namun sayang, tidak bisa hadir di Technical Meeting karena ada tugas untuk UNBK Paket B.

Sepertinya semua pasti tidak sabar untuk menunggu tanggal 11 Mei 2018. Waktu berjalan cepat hingga sampai di tanggal 11 Mei 2018. Siang hari setelah sholat jumat langsung berangkat ke Surabaya untuk datang ke meeting point. Yah meskipun sebenarnya harus muter juga se dari Lumajang ke Surabaya lanjut ke Banyuwangi. Di meeting point, berkenalan dulu dengan teman teman baik dari Volunteer maupun dari tim 1000 guru Surabaya. Karena memang tidak ada yang kenal sama sekali dengan mereka.

Pemberangkatan menuju Desa Alasbuluh dari Surabaya jam 20:00 WIB. Diperjalanan, untuk mengakrabkan dan agar saling mengenal antara 1 dengan yang lain, diakanlah permainan oleh kak Muzaki atau lebih akrab dipangil kak Jeck. Perjalanan yang cukup jauh memakan waktu kurang lebih 6 jam-an. Hingga akhirnya jam 05:30 kita sudah sampai dirumah bapak Kepala Dusun Alasbuluh, Disini adalah tempat peristirahatan kita disiang hari karena lokasinya cukup dekat dengan sekolah yang akan kita kunjungi.

Oh ya, di Alasbuluh ini kita mengajar di dua sekolah. Yakni di SD 03 Alasbuluh dan M.I. Darul Faizin. Di sini tim Volunteer dibagi menjadi 2 Tim besar dan nantinya dimasing masing sekolah ada beberapa tim kecil lagi yang mengajar di masing masing kelas. Berikut nama nama Tim nya

SDN 03 Alas Bulu
SD 03 Alasbulu
Kelas 1&2 (6siswa) 

Kelas 3&4 (9siswa)

Kelas 5&6 (7siswa)
Dokumentasi 


MI Darul Faizin Alas Bulu
MI Darul Faizin

Kelas 1&2 (12siswa)
- Hayu Martha

Kelas 3&4 (8siswa)

Kelas 5&6 (10siswa)

Dokumentasi

Kegiatan Belajar (photo by nanda)
Di dalam kegiatan ini, para volunteer akan megajar dengan bahan peraga yang telah mereka bawa dari rumah masing masing. Dimana nanti alat peraga ini akan mampu membangkitkan semangat belajar dari siswa siswi yang didatangi. Selain itu siswa disana juga diajak untuk bermain, bercerita serta mengungkapkan cita cita mereka. Selain siswanya, para volunteer juga diberikan kesempatan untuk bercerita tentang profesinya. Karena sebenarnya mereka bukanlah seorang guru, tapi berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan yang berbeda. Setidaknya, kehadiran para volunteer ini sebagai penyemangat untuk siswa siswi bahwa diluar sana banyak profesi yang bisa dipilih untuk kehidupan masa depan. Dari segi fasilitas, kedua sekolah yang kami kunjungi kondisinya sangatlah memprihatinkan. Dimana ada lokal ruang kelas yang tidak layak bahkan yang tidak berdiri kokoh. Yang pasti membutuhkan uluran tangan pemerintah untuk perbaikan demi proses belajar yang nyaman.

Selain ruang kelas, siswa di sini juga masih butuh bimbingan dalam pembelajaran. Masih ada beberapa siswa yang membaca, menulis atau berhitungnya dibawah rata rata anak sebaya. Mungkin memang perlu adanya pemerataan guru guru sampai ke daerah daerah. Karena jumlah gurunya pun juga masih kurang

Pemeriksaan Kesehatan (photo by nanda)
Selain kepada siswa, juga ada kegiatan untuk masyarakat sekitar. Kami mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis. Sebuah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat desa Alasbuluh. Karena sebagian besar warga di Desa Alasbulu ini bekerja sebagai petani, rata rata mereka mengeluh sakit pegal pegal diseluruh badan. Juga ada beberapa warga yang terkena penyakit kulit. Karena memang kondisi dari desa Alasbuluh ini untuk air tidak banyak ada, karena jauh dari mata air. 

Untuk bermalamnya, kita bermalam di balai desa Alasbuluh. Di malam hari sebelum berpisah esok pagi, kita mengadakan beberapa acara antara volunteer dan tim 1000 guru. Permainan keakraban yang diadakan untuk menjalin persaudaraan lebih erat. Ada juga penyampain kesan dan pesan dari pelaksanaan TnT kali ini. Dan juga acara tukar kado. 

Pagi hari dimulai dengan senam pagi yang dipimpin oleh kak Je, setelah itu dilanjutkan untuk persiapan travelling. Untuk travellingnya kali ini kita ke Pulau Menjangan. Berjalan menuju Grand Watu Dodol dan menyebrang ke pulau menjangan. Setelah puas mengabadikan moment di Pulau Menjangan, dilanjutkan dengan snokling menikmati keindahan bawah laut di sekitar pulau menjangan.

Travelling Pulau Menjangan (photo by nanda)
Yang pasti memang kegiatan TnT ini susah untuk dituangkan dalam tulisan, karena banyak pengalaman yang memang baru bagi saya. Terumatam melihat kondisi sekolah yang sangat jauh berbeda. Kalo di kota, kita bisa melihat bangunan sekolah yang megah, pembangunan di sekolah yang hampir tidak pernah berhenti. Tapi berbeda dengan kondisi sekolah di pedalaman, untuk membangun sebuah gedung yang layak mereka masih kesulitan untuk dana. Karena terkadang dana dari pemerintah tidak bisa sampai atau tidak cukup untuk membuat sarana dan prasarana yang memadai untuk proses belajar. Dari kondisi siswa, karena memang kondisi lingkungan yang terdalam masih banyak siswa yang kurang untuk membaca menulis dan menghitung. Sebuah ilmu dasar yang harus dipahami oleh semua. Namun, semangat mereka belajar sangatlah besar. Terbukti mereka sudah memiliki sebuah cita cita yang harus mereka kejar. 

Terimakasih 1000 Guru Surabaya, terimakasih teman teman volunteer yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melihat keadaan sebuah sekolah yang berbeda yang selama ini saya lihat. Ternyata masih banyak sekolah yang butuh perhatian khusus dari pemerintah, terutama sekolah didaerah 3T. Semoga nantinya pemerataan sarana dan prasarana untuk pendidikan bisa sampai ke daerah 3T.


  

 (photo by nanda)
 (photo by nanda)





 (photo by nanda)

 (photo by nanda)

 (photo by nanda)

 (photo by nanda)

 (photo by nanda)


 (photo by nanda)

 (photo by nanda)

 (photo by nanda)





















 (photo by nanda)


 (photo by nanda)





 (photo by nanda)

 (photo by nanda)


No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda untuk postingan saya