Di Brasil mereka merayakan hari Valentine pada tgl 12 Juni yang lebih dikenal dengan nama “Dia dos Namorados" = "Boyfriend's/Girlfriend's Day". Sedangkan di Kolumbia mereka merayakannya pada bulan September yang diberi nama “Amigo secreto” = “Sobat Rahasia”, karena sipemberi hadiah Valentine tidak boleh memberitahu identitas nya. Sedangkan di Tiongkok, Chinese Valentine atau “Qi Shi” yang berarti “Double seven”, karena ini dirayakan tepatnya pada tgl tujuh bulan tujuh penanggalan Imlek. Budaya ini berasal sejak jaman Disnati Han (206 SM - 220 M).
Di Jepang maupun di Korea mereka menamakan Hari Valentine = “Giri-choco”, sebab pada hari tersebut para perempuan diwajibkan memberi cokelat kepada teman-teman pria sekantor atau lingkungannya. Kata Giri dalam bahasa Jepang = Wajib, sedangkan choco diambil dari kata chokoreto = cokelat. Kaum pria membalas memberikan hadiah cokelat putih atau hadiah-hadiah lainnya yang berwarna putih pada hari “White Day” yang dirayakan pada tgl 14 Maret.
Apabila kita mendengar lagu “My Lady Valentine” terbayang oleh kita sosok seorang gadis ayu, imut-imut dalam romantis cinta. Bahkan kalau kita mendengar refrain dari lagu tersebut “Be my Valentine” rasanya sangat indah sekali untuk diucapkan sebagai nama panggilan untuk gadis kesayangan kita. Hanya sayangnya ini tidaklah benar, sebab panggilan “Be my Valentine” itu cocoknya diberikan kepada seseorang yang memiliki tubuh ala Arnold Schwarzeneger ato Rambo, sebab perkataan Valentine itu berasal dari bahasa Latin “Valentinus” yang berarti “Gagah Perkasa”.
Juga satu hal yang ngawur, apabila hari Valentine itu dikaitkan dengan agama Kristen, sebab pujian “Valentinus” atau “Gagah Perkasa” sebenarnya diucapkan untuk memuliakan dewa Baal yang dibenci oleh Allah nya umat Kristen (Zefanya 1:4).
Raja Baal yang pertama adalah Nimrod seorang pemburu anjing ajak yang gagah perkasa (Kej 10:9). Dalam bahasa Yunani Nimrod lebih dikenal sebagai Pan, sedangkan anjing ajak dalam bahasa Latin “Lupus” oleh sebab itulah bangsa Rumawi menamakan Nimrod sebagai “Lupercus” atau sipemburu anjing ajak.
Untuk memuliakan Lupercus inilah mereka mengadakan hari perayaan yang disebut “"Lupercalia” yang dirayakan setiap tgl 15 Februari.
Rupanya banyak orang Rumawi ingin puteranya gagah perkasa seperti Nimrod oleh sebab itulah mereka seringkali memberikan nama “Valentine” kepada putera-puteranya.
Kerajaan Babilonia berasal dari kerajaan Baal yang memuliakan dewa Baal. Dalam bahasa kuno Kaldea atau bahasa Babilonia pada saat itu “bal” berarti “hati” maka dari itu juga “hati” sering digunakan sebagai lambang dari dewa Baal. Oleh sebab itulah lambang “hati” ini juga digunakan sebagai lambang dari hari raya Lupercalia tersebut. Yang s/d saat ini masih tetap digunakan sebagai lambang dari hari Valentine.
Di hari Valentine rasanya tidak komplit apabila tidak ada “Cupid” sang dewa asmara, dalam bentuk malaikat kecil dalam keadaan bugil dan yang selalu membawa panah untuk memanah sepasang hati manusia untuk saling jatuh cinta.
Hanya sayangnya Cupid ini merupakan lambang dari pasangan Haram! Kenapa demikian?
Cupid itu sebenarnya adalah gambaran atau lambang ketika Nimrod masih kecil. Nimrod adalah seorang pemburu maka dari itu juga Cupid ini selalu membawa panah. Pada masa mudanya Nimrod adalah seorang pemuda yang guaaa..anteng sekali, sehingga di puja2 oleh banyak kaum wanita (Daniel 11:37) yang membuat nafsu birahi mereka menjadi bangkit terbang melayang. Hal ini bukan hanya berlaku bagi perempuan2 disekitarnya saja bahkan berlaku bagi Ibu Kandungnya sendiri “Semiramis” yang turut jadi tergila-gila oleh anaknya sendiri, sehingga akhirnya ia mengawini anak kandungnya sendiri. Oleh sebab itulah juga diberi sebutan nama “Cupid” yang berasal dari bahasa Latin “cupere” yang dalam bahasa Inggrisnya diterjemahkan sebagai “Desire” atau membangkitkan nafsu birahi. Jadi Cupid itu memanah bukannya untuk membuat orang menjadi saling jatuh cinta, melainkan untuk membuat nafsu birahi orang jadi bangkit.
Pada tgl. 15 Februari, Nimrod dan Ibunya mengakui kesalahan mereka, sebagai ibu dan anak, oleh sebab itulah juga bulan Februari itu berasal dari kata Februa yang berarti “penyucian”, dimana mereka akhirnya sadar bahwa azas kasih yang mereka lakukan itu tidak benar.
Berdasarkan Catholic Encyclopedia (1908), sebenarna ada tiga St Valentine; seorang Pastor dari Roma yang mati sebagai martir, begitu juga seorang pastor lainnya di Afrika Utara dan yang terakhir mendapatkan julukan St Valentine adalah seorang uskup dari Terni (Italy).
Sedangkan hari Valentine yang kita kenal sekarang ini adalah hari kasih yang diperkenalkan pada th 496 M oleh Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine's Day untuk menghormati St.Valentine yang mati pada 14 Februari 269 M.
Setidak-tidaknya ada beberapa legenda atau versi mengenai hari Valentin ini, tetapi yang paling sering diceritakan adalah: pada saat Kerajaan Romawi yang di pimpin Kaiser Claudius II sekitar Abad III Masehi sering terlibat dalam peperangan. Ia menganggap tentara yang masih belum berkeluarga lebih tabah dan kuat di medan peperangan dari pada pria yang telah menikah, karena pikiran mereka pasti akan terganggu terus oleh anggota keluarga yang ditinggal di rumah. Oleh sebab itulah Kaiser tersebut melarang para pemuda untuk menikah, namun St. Valentine melanggarnya dan menikahkan mereka secara sembunyi2 , tetapi akhirnya hal ini tercium juga oleh Sang Kaiser, yang mengakibatkan ia ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M dan setelah meninggal ia diangkat menjadi Santo Valentine.
Konon ketika ia masih berada di dalam penjara, ia tetap mengingat semua orang yang dikasihinya. Hampir setiap hari ia membuat kartu bergambar hati dengan ucapan singkat "I love you – from your Valentine” Kartu-kartu itu dikirim satu per satu kepada setiap orang yang dicintainya. Semua orang yang ada di penjara itu juga merasakan kasih sayang Valentine. Mereka menempelkan kartu2 bergambar hati tersebut di selnya masing2. Dari sinilah diduga lahirnya tradisi kartu Valentine dengan istilah "your Valentine" atau "my Valentine"
Dengan cara demikian Paus Gelasius telah berhasil merubah kebiasaan orang kafir dalam penyembahan berhala menjadi perayaan gereja, hanya dengan merubah tgl dari 15 ke 14 dan merubah story latar belakang dari perayaan tersebut.
Walaupun demikian Anda jangan sampai terobsesi oleh tulisan tersebut diatas, oret2an ini hanya sekedar informasi saja, yang harus dibaca dengan pemikiran: “It's nice to read that & nice to know it!” jadi jangan ditanggapi secara serious, kenapa?
Tidak semua budaya bangsa lain itu buruk dan tidak pula baik semuanya. Sikap menganggap budaya bangsa sendiri yang terbaik dan kemudian mengaratinanya agar tidak terinfeksi virus budaya asing akan terkristalisasi pada sikap kebangsaan yang berlebihan (chauvinisme).
Entah apapun juga nama maupun latar belakangnya dari “Hari kasih” itu, bagi saya ini selalu baik dan mulia, sebab tujuannya ialah untuk berbagi kasih satu sama lain.
Dan kasih yang benar2 tulus itu “buta”, ia tidak mengenal agama, budaya, partai politik, maupun etnis keturunan, kita kudu bisa mengasihi siapa saja, dimana saja dan kapan saja, jadi jangan sampai kita mau diracuni oleh segala macam dogma maupun aliran.
Manfaatkan momentum baik ini untuk membenahi kembali hubungan yang retak, membebat luka di hati dengan ungkapan kasih yang istimewa, Pendeknya Valentine's Day memiliki makna yang dalam, bukan hanya sekadar hari asmara saja.
“I love You from your Ucup!”
Bagikanlah rasa kasih Anda kepada rekan2 lainnya dengan menyebar luaskan artikel ini.
Di Jepang maupun di Korea mereka menamakan Hari Valentine = “Giri-choco”, sebab pada hari tersebut para perempuan diwajibkan memberi cokelat kepada teman-teman pria sekantor atau lingkungannya. Kata Giri dalam bahasa Jepang = Wajib, sedangkan choco diambil dari kata chokoreto = cokelat. Kaum pria membalas memberikan hadiah cokelat putih atau hadiah-hadiah lainnya yang berwarna putih pada hari “White Day” yang dirayakan pada tgl 14 Maret.
Apabila kita mendengar lagu “My Lady Valentine” terbayang oleh kita sosok seorang gadis ayu, imut-imut dalam romantis cinta. Bahkan kalau kita mendengar refrain dari lagu tersebut “Be my Valentine” rasanya sangat indah sekali untuk diucapkan sebagai nama panggilan untuk gadis kesayangan kita. Hanya sayangnya ini tidaklah benar, sebab panggilan “Be my Valentine” itu cocoknya diberikan kepada seseorang yang memiliki tubuh ala Arnold Schwarzeneger ato Rambo, sebab perkataan Valentine itu berasal dari bahasa Latin “Valentinus” yang berarti “Gagah Perkasa”.
Juga satu hal yang ngawur, apabila hari Valentine itu dikaitkan dengan agama Kristen, sebab pujian “Valentinus” atau “Gagah Perkasa” sebenarnya diucapkan untuk memuliakan dewa Baal yang dibenci oleh Allah nya umat Kristen (Zefanya 1:4).
Raja Baal yang pertama adalah Nimrod seorang pemburu anjing ajak yang gagah perkasa (Kej 10:9). Dalam bahasa Yunani Nimrod lebih dikenal sebagai Pan, sedangkan anjing ajak dalam bahasa Latin “Lupus” oleh sebab itulah bangsa Rumawi menamakan Nimrod sebagai “Lupercus” atau sipemburu anjing ajak.
Untuk memuliakan Lupercus inilah mereka mengadakan hari perayaan yang disebut “"Lupercalia” yang dirayakan setiap tgl 15 Februari.
Rupanya banyak orang Rumawi ingin puteranya gagah perkasa seperti Nimrod oleh sebab itulah mereka seringkali memberikan nama “Valentine” kepada putera-puteranya.
Kerajaan Babilonia berasal dari kerajaan Baal yang memuliakan dewa Baal. Dalam bahasa kuno Kaldea atau bahasa Babilonia pada saat itu “bal” berarti “hati” maka dari itu juga “hati” sering digunakan sebagai lambang dari dewa Baal. Oleh sebab itulah lambang “hati” ini juga digunakan sebagai lambang dari hari raya Lupercalia tersebut. Yang s/d saat ini masih tetap digunakan sebagai lambang dari hari Valentine.
Di hari Valentine rasanya tidak komplit apabila tidak ada “Cupid” sang dewa asmara, dalam bentuk malaikat kecil dalam keadaan bugil dan yang selalu membawa panah untuk memanah sepasang hati manusia untuk saling jatuh cinta.
Hanya sayangnya Cupid ini merupakan lambang dari pasangan Haram! Kenapa demikian?
Cupid itu sebenarnya adalah gambaran atau lambang ketika Nimrod masih kecil. Nimrod adalah seorang pemburu maka dari itu juga Cupid ini selalu membawa panah. Pada masa mudanya Nimrod adalah seorang pemuda yang guaaa..anteng sekali, sehingga di puja2 oleh banyak kaum wanita (Daniel 11:37) yang membuat nafsu birahi mereka menjadi bangkit terbang melayang. Hal ini bukan hanya berlaku bagi perempuan2 disekitarnya saja bahkan berlaku bagi Ibu Kandungnya sendiri “Semiramis” yang turut jadi tergila-gila oleh anaknya sendiri, sehingga akhirnya ia mengawini anak kandungnya sendiri. Oleh sebab itulah juga diberi sebutan nama “Cupid” yang berasal dari bahasa Latin “cupere” yang dalam bahasa Inggrisnya diterjemahkan sebagai “Desire” atau membangkitkan nafsu birahi. Jadi Cupid itu memanah bukannya untuk membuat orang menjadi saling jatuh cinta, melainkan untuk membuat nafsu birahi orang jadi bangkit.
Pada tgl. 15 Februari, Nimrod dan Ibunya mengakui kesalahan mereka, sebagai ibu dan anak, oleh sebab itulah juga bulan Februari itu berasal dari kata Februa yang berarti “penyucian”, dimana mereka akhirnya sadar bahwa azas kasih yang mereka lakukan itu tidak benar.
Berdasarkan Catholic Encyclopedia (1908), sebenarna ada tiga St Valentine; seorang Pastor dari Roma yang mati sebagai martir, begitu juga seorang pastor lainnya di Afrika Utara dan yang terakhir mendapatkan julukan St Valentine adalah seorang uskup dari Terni (Italy).
Sedangkan hari Valentine yang kita kenal sekarang ini adalah hari kasih yang diperkenalkan pada th 496 M oleh Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine's Day untuk menghormati St.Valentine yang mati pada 14 Februari 269 M.
Setidak-tidaknya ada beberapa legenda atau versi mengenai hari Valentin ini, tetapi yang paling sering diceritakan adalah: pada saat Kerajaan Romawi yang di pimpin Kaiser Claudius II sekitar Abad III Masehi sering terlibat dalam peperangan. Ia menganggap tentara yang masih belum berkeluarga lebih tabah dan kuat di medan peperangan dari pada pria yang telah menikah, karena pikiran mereka pasti akan terganggu terus oleh anggota keluarga yang ditinggal di rumah. Oleh sebab itulah Kaiser tersebut melarang para pemuda untuk menikah, namun St. Valentine melanggarnya dan menikahkan mereka secara sembunyi2 , tetapi akhirnya hal ini tercium juga oleh Sang Kaiser, yang mengakibatkan ia ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M dan setelah meninggal ia diangkat menjadi Santo Valentine.
Konon ketika ia masih berada di dalam penjara, ia tetap mengingat semua orang yang dikasihinya. Hampir setiap hari ia membuat kartu bergambar hati dengan ucapan singkat "I love you – from your Valentine” Kartu-kartu itu dikirim satu per satu kepada setiap orang yang dicintainya. Semua orang yang ada di penjara itu juga merasakan kasih sayang Valentine. Mereka menempelkan kartu2 bergambar hati tersebut di selnya masing2. Dari sinilah diduga lahirnya tradisi kartu Valentine dengan istilah "your Valentine" atau "my Valentine"
Dengan cara demikian Paus Gelasius telah berhasil merubah kebiasaan orang kafir dalam penyembahan berhala menjadi perayaan gereja, hanya dengan merubah tgl dari 15 ke 14 dan merubah story latar belakang dari perayaan tersebut.
Walaupun demikian Anda jangan sampai terobsesi oleh tulisan tersebut diatas, oret2an ini hanya sekedar informasi saja, yang harus dibaca dengan pemikiran: “It's nice to read that & nice to know it!” jadi jangan ditanggapi secara serious, kenapa?
Tidak semua budaya bangsa lain itu buruk dan tidak pula baik semuanya. Sikap menganggap budaya bangsa sendiri yang terbaik dan kemudian mengaratinanya agar tidak terinfeksi virus budaya asing akan terkristalisasi pada sikap kebangsaan yang berlebihan (chauvinisme).
Entah apapun juga nama maupun latar belakangnya dari “Hari kasih” itu, bagi saya ini selalu baik dan mulia, sebab tujuannya ialah untuk berbagi kasih satu sama lain.
Dan kasih yang benar2 tulus itu “buta”, ia tidak mengenal agama, budaya, partai politik, maupun etnis keturunan, kita kudu bisa mengasihi siapa saja, dimana saja dan kapan saja, jadi jangan sampai kita mau diracuni oleh segala macam dogma maupun aliran.
Manfaatkan momentum baik ini untuk membenahi kembali hubungan yang retak, membebat luka di hati dengan ungkapan kasih yang istimewa, Pendeknya Valentine's Day memiliki makna yang dalam, bukan hanya sekadar hari asmara saja.
“I love You from your Ucup!”
Bagikanlah rasa kasih Anda kepada rekan2 lainnya dengan menyebar luaskan artikel ini.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda untuk postingan saya